Suka Duka Hijaber Yuan Bisnis Busana Muslim


Suka Duka Hijaber Yuan Bisnis Busana Muslim
Perjalanan Yuan tak lepas dari hambatan dan tantangan di dunia fashion. Tersenyum dan rasa ikhlas yang membantunya untuk terus berjuang menjadi yang lebih baik.
Nama Yuanita Andriani sepertinya masih asing di telinga pecinta fashion hijab Tanah Air. Namun, karyanya sudah dikenal sampai negeri seberang.

"Saya memang tidak terkenal, tapi saya yakin dan percaya diri dengan hasil karya saya, kini produk Hijmi by Yuan telah dikenal hingga Malaysia," ujar Yuanita ketika ditemui Dream.co.id di Cibinong City Mall, Bogor, Jumat 20 Juni 2014.

House of Hijmi by Yuan miliknya berdiri sekitar 2012. Butik Yuan didesain begitu feminin, kental dengan konsep vintage classic warna pastel. Di antara jajaran toko busana muslimah yang terletak di pojokan lantai GF, Hijmi by Yuan yang paling berbeda.

"Memang sengaja dibuat seperti ini karena saya suka yang vintage classic. Saya ingin semua yang datang merasa nyaman dan ingin tampil beda dengan yang lain," ujar wanita kelahiran Bandung, 14 Juni 1982 ini.

Nama brand Hijmi itu dipetik dari kata 'Hijab and Me' yang menurut Yuan menggambarkan karakter seorang muslimah. "Itu artinya hijab dan saya semoga semua muslimah selalu bangga dengan dirinya sendiri. Butik ini juga menggambarkan karakter saya yang feminin," kata Yuan.

Bukan hanya konsep butiknya yang dibuat nyaman, Yuan sendiri selalu menyambut tamu dengan ramah.

Seperti yang terjadi pada siang ini, salah satu pelanggan setia Hijmi by Yuan, Damayanti. Ibu yang satu ini dimanjakan Yuanita dengan pelayanan yang begiti ramah, Yuanita mendengarkan semua pertanyaan yang diajukan sembari berkonsultasi seputar hijab.

"Alhamdulillah dengan pelanggan itu tak pernah merasa berjarak, mereka semua sering berkonsultasi sebelum membeli," kata istri Tandang Yuliadi Dwi Putra ini.

Ibu dari Agha Danish ini mengaku sangat senang bila langsung berkomunikasi dengan pelanggan. Kebiasaan ini didapatnya karena Yuan pernah merasakan menjual pakaian di bazaar pasar kaget.

"Dulu mulai jualan selain online juga ikut bazaar yang pakai terpal. Alhamdulillah ada butik sekarang dan alhamdulillah pelanggan yang dulu itu masih setia sampai sekarang," kata Yuan.

Perjalanan Yuan tak lepas dari hambatan dan tantangan di dunia fashion. Tersenyum dan rasa ikhlas yang membantunya untuk terus berjuang menjadi yang lebih baik.

"Sekarang banyak plagiat, itu tantangan saya sampai sekarang. Saya berusaha betul menjaga desain saya supaya tak pasaran," kata Yuan.

Bisnis yang dimulai dengan modal Rp10 juta itu, kini terus melonjak.  "Alhamdulillah omzetnya bisa tiga kali dari modal dulu. Semoga lancar dan saya sangat bahagia bila semua pihak selalu mendukung, karena fashion hijab Indonesia akan semakin bagus," kata Yuan.

0 Response to "Suka Duka Hijaber Yuan Bisnis Busana Muslim"

Posting Komentar

wdcfawqafwef